Malaikat Nyata Ayah Ibuku
3. yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang
lembut.
4. Ia berkata "Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah
dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa
kepada Engkau, ya Tuhanku.
5. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku,
sedang isteriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi
Engkau seorang putera,
Salah satu surah
yang mengandung banyak sekali pelajaran. Qur’an surah Maryam diawali dengan doa
seorang yang mulia yaitu nabi Zakariya. Doa yang dipanjatkan dengan lemah
lembut kepada Rabb nya. Doa yang dipanjatkan dengan penuh keyakinan tanpa ada
rasa sesal dan keluh kesah menyalahkan takdir yang sudah dia lalui. Pelajaran
bagi kita dalam memperhatikan adab saat berdoa, hendaknya dengan suara yang
lembut dan penuh harap kepada Allah. Kemudian bagaimana mungkin seorang yang
sudah tua dengan istrinya yang sudah mandul dikarunia seorang anak???. Ya mandul
adalah sebuah julukan yang disematkan oleh manusia. Namun jika Allah
berkehendak apa pun yang mustahil pasti akan terjadi. Sama halnya seperti kita.
Dahulu kita tidak ada dan sekarang ada, dahulu kita kecil dan lemah, sekarang
kita dapat tumbuh dewasa dengan fisik yan kuat.
7. Hai Zakaria,
sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak
yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang
serupa dengan dia.
8. Zakaria berkata:
"Ya Tuhanku, bagaimana akan ada anak bagiku, padahal isteriku adalah
seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai umur yang
sangat tua."
9. Tuhan berfirman: "Demikianlah." Tuhan berfirman: "Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan sesunguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali."
9. Tuhan berfirman: "Demikianlah." Tuhan berfirman: "Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan sesunguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali."
Tak lama berselang Istri Nabi
Zakariyya pun hamil, kemudian dikabarkan kepada beliau, bahwa dia akan
melahirkan seorang anak laki-laki yang akan diberi nama Yahya. Nama yang tidak
pernah dipakai oleh seorang pun dimuka bumi pada waktu itu.
12. Hai Yahya,
ambillah[899] Al
Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan kami berikan kepadanya hikmah[900] selagi ia masih kanak-kanak,
Yahya kecil diberi kelebihan dan
hikmah oleh Allah untuk memahami Taurat. Dikisahkan Allah memerintahkan pada
Yahya untuk mempelajari Taurat dengan
sungguh-sungguh. Pelajaran pertama yang
dapat diambil adalah bagaimana seorang Yahya yang diberikan ilmu oleh Allah SWT
masih harus belajar. Apalagi kita yang notabenenya adalah manusia biasa.
Sebagai umat Islam, seharusnya
kita bangga akan Al-Quran. Al-Quran sebagai Mu’jizat penyempurna kitab-kitab sebelumnya. Maka kita
juga harus lebih bersungguh-sungguh dalam mempelajarinya. Ibarat kata ada 2
orang yang sama-sama membaca Al-Quran. Orang pertama membaca Al-Quran hanya
lisannya saja tanpa ada hikmah yang dia dapatkan, sedangkan orang kedua membaca
Al-Quran dengan memahami dan mentadaburinya, yang kemudian dikaitkan dengan
permasalahan yang sedang dia hadapi. Maka jelaslah perbedaannya.
14. dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan
bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka.
Pelajaran kedua yang dapat kita
ambil adalah sikap Yahya yang sangat berbakti kepada Bapak dan Ibunya, sedangkan
dia bukan orang yang sombong. Sungguh orangtua tidak akan pernah bangga melihat
anaknya sukses dalam kehidupan duniawi sementara sikap sombong masih bersandar
dalam dirinya. Kebanggaan terbesar orangtua adalah melihat anaknya bahagia dan
sukses dengan perangai lembut yang bersandar dalam dirinya.
Lalu apa balasan bagi anak yang
berbakti terhadap orangtuanya???. Allah memberikan balasan yang sangat indah
pada ayat ke 15
15. Kesejahteraan
atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia meninggal dan pada hari
ia dibangkitkan hidup kembali.
yaitu kesejahteraan semenjak dia
dilahirkan sampai dengan akhir hayatnya, kesejahteraan dihari kematiannya,
dengan dimatikan dalam keadaan Khusnul Khotimah, serta kesejahteraan pada hari
ia dibangkitkan, yaitu dibangkitkan bersama dengan orang-orang yang
sholeh/sholihah.
Sungguh balasan yang sangat besar
bagi anak-anak yang berbakti kepada orangtuanya. “Karenanya sangat rugi ketika
anak tidak bisa sukses padahal kedua orangtuanya masih ada”. Orangtua adalah
malaikat yang kita miliki di dunia. Pada keduanya lah ada ridho Allah sang maha
pencipta, sang maha berkehendak. Karenanya ketika kita mempunyai keinginan ataupun
suatu cita-cita, maka mintalah doa kepada Bapak dan ibumu. Selaraskan tujuan
kita dengan orangtua. Dan jangan lupa doakan kedua orangtua kita setiap
selelsai sholat. Karena seringkali kita lebih cenderung memanjatkan doa-doa yang
lain dibandingkan doa untuk orangtua. Padahal tanpa adanya perantara mereka
kita tidak dapat hidup di bumi Allah ini.
Terakhir bagi teman-teman yang hidup merantau
meninggalkan orangtua di kampung. Setiap hari sempatkanlah berkirim pesan atau
menelfon orangtua , meminta doanya, mendengarkan pendapatnya. Uang dan gelar
dapat dicari namun waktu tidak dapat kembali. Maka jagalah sepasang malaikat
kita. Karena berkah terbesar ada pada orangtua kita . Jby : Ustadzah Imroatul
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Powered by Blogger.
0 komentar:
Post a Comment