Internal-eksternal

Didepan laptop aku berpikir. “ posting nggak ya?, posting nggak yaa?. Hemmm!. Udah deh posting aja, toh ini adalah acara yang kuniatkan untuk mengajak mereka semua untuk silaturahmi. ini acara dakwah eksternal untuk umum yang insyaAllah penting banget buat dipublikasikan” . aku meyakinkan diriku sendiri.
Assalamualaikum
HM* dan MH** Present
Mengundang seluruh mahasiswa muslim untuk hadir dalam acara bedah  buku Muhammad Alfatih 1453 yang aka dilaksanakan pada hari Jumar 25 Oktober 2012 . pukul 15.30 di masjid kampus. dengan pembicara akhina Ahmad Dukan dan Ustad Fery Ismail. Fasilitas : snack dan ilmu yang bermanfaat. Gratis
Untuk pendaftaran hubungi : 085641****
“ Isna kita buat acara dakwah yuk dikampus” seruku pada Isna yang sedang asyik membaca buku.
“ acara apa Sinta?” tanya Isna
“ acara bedah buku aja. Ini ada buku bagus banget tentang pemimpin Islam. aku miris banget setiap acara internal LDK kampus kok yang ikut cuma dikit. Nah aku pengen kita undang ormawa eksternal Islam buat ikut dan meramaikan kegiatan dakwah internal. Jadi biar LDK nggak cuma dibawah komando satu eksternal aja gimana? “ seruku pada Isna
“ hmm. Itu bagus. Tapi apa iya mereka semua mau hadir?” tanya Isna lagi.
“ kalau gak dicoba, gimana kita tahu!. Hehe ayo kita bahas acara ini” seruku menggebu-gebu.
Sudah lama aku merasa miris. Dikampusku persaingan eksternal untuk mendapatkan kader begitu terasa. Sedangkan dakwah internal sudah dikuasai oleh eksternal tertentu. Jadi bisa dibilang mahasiswa yang ikut dalam kegiatan internal dakwah sebagian besar  ya orang eksternal itu-itu saja. Meskipun aku sudah pernah diskusi dengan eksternal islam lain. Toh jawaban mereka beragam. Ada yang mengatakan bahwa “ percuma masuk internal. Toh keberadaan kita nggak akan diperkuat. Yang ada paling kita Cuma dimanfaatkan tenaganya aja. Dan nggak akan pernah mendapat peran sentral disana”. Sementara yang lain “ halah males ah. Paling nanti kita disuruh masuk aliran mereka. Padahal pemahaman kita tidak sama” . “ Sinta, dulu senior kita juga pernah ada yang aktif di LDK. Bahkan beliau jadi kadep An-Nisa. Tapi setelah tahu kalau senior kita anak HM* apa yang mereka lakukan coba? setiap acara beliau  mulai jarang diberi informasi. Dan yang paling menyakitkan jabatan beliau dicopot. Jadi daripada makan hati fokus kita ya di luar LDK saja” seru yang lain menambahkan.
“ ya Allah. bukan aku sok pahlawan disini. tapi apa benar seperti itu. meskipun aku juga aktivis eksternal yang berbeda dengan mereka. namun aku ingin eksternal bersatu  untuk dakwah internal kampus. untuk mengajak masa yang banyak supaya mereka para adik-adik tingkat dapat terbentengi dengan dakwah islam sehingga tidak terjerumus perbuatan-perbuatan maksiat. bayangkan saja jika para anggota eksternal dapat bersinergi bersama pasti setiap kajian LDK akan banyak dan semakin ramai adik-adik yang ikut. Selain itu pemikiran kami pun pasti akan sangat beragam. Karena masing-masing eksternal membawa ciri khasnya masing-masing” pikirku.
Esok harinya
Aku dan Isna segera membagi tugas. Aku bertugas menghubungi pembicara dan meminjam tempat. Sedangkan Isna bertugas membuat surat undangan  dan konsumsi.  Surat undangan tertera bahwa penyelenggara adalah HM* eksternal yang aku ikuti. Dalam satu hari tugas selesai dan hari kedua surat pun segera kami sebar ke ormawa-lemawa  untuk mengikuti kegiatan tersebut.
“ ukh ini ada undangan bedah buku islami dimasjid,  besog Jumat datang ya” seruku pada ukh Rina pengurus LDK kampus.
“ darimana ini ukh?” serunya
“ dari HM* dan MHT* ukh” seruku
“ oh iya, silahkan anti kasihkan langsung pada ketuanya saja ya ukh” seru ukh Rina lagi
“ oiya ukh. Makasih “ sahutku
Segera kutarik Isna untuk menemaniku. Kami bergegas menghampiri akh Adi yang sedang duduk disudut ruangan. Dia tampak asyik mendengarkan murotal.
“ Akh Adi. Maaf ganggu. Ini ada undangan bedah buku untuk LDK mohon nanti dipublikasikan ya. Soalnya acara ini untuk umum.” Seruku
Akh Adi menerima surat itu sambil membaca Kop surat dengan logo HM* disana.
“ eh iya ukh. Nanti insyaAllah saya coba sampaikan” seru akh Adi.
“ oke Jazakillah” sahutku
Kamipun berlalu.
Seharian aku dan Isna berkeliling mencari sekretariat dari komisariat eksternal. Ada PM**, KAM**, HM*, H*I, dan UKK*.
“ alhamdulilah ya Isna. Meskipun Cuma berdua ternyata kalau niat semuanya bisa selesai.” Kami berdua tersenyum dan segera kembali ke kos.
Tiga hari sebelum hari H. Aku berjumpa dengan adik tingkatku yang kebetulan juga pengurus LDK .
“ dek bsog jumat bisa datang kan?” tanyaku
“ datang apa mbak?” tanyanya berbalik
“ datang acara bedah buku dhek. Sudah di smskan sama akh Adi kan?” seruku lagi
“ belum ikh mbak. Bedah buku apa? Dimana? “ serunya.
“ bedah buku Islam dek. Ya uda mungkin akh Adi lupa. Cos beberapa hari yang lalu udah aku kasihkan undangannya pada beliau. Khudznudzon aja deh. Nanti tak coba posting di grup FB LDK dek“  sahutku.
iya mbak. Siph InsyaAllah” sahutnya.
Dengan penuh harap kutekan tombol enter di laptopku. Hanya butuh waktu sepersekian detik. Postinganku sudah terpampang di grup LDK. Beberapa menit berselang
tiba-tiba sebuah pesan masuk.
Kubaca pesan tersebut. Dari Ukh Nisa.
“ Assalamualaikum ukh. Afwan postingan anti yang di grup LDK barusan sengaja mbak  hapus. Profesional kerja saja ya ukh”
Aku termangu. “ profesional kerja? Maksudnya apa?” aku berpikir sejenak
“ ya Allah. aku tidak tahu mungkin karena aku memakai embel-embel HM* dan MHT* disini. oh berati acara eksternal memang tidak boleh diposting di grup. Ya sudah deh nggak papa” pikirku menenangkan diriku sendiri.
Segera saja kubalas pesan dari ukh Nisa.
“ oh afwan mbak. Saya pikir karena ini forum dakwah dan silaturahmi yang niatnya untuk mengudang kader eksternal dan internal jadi saya promosikan lewat grup LDK . tapi mohon maaf jika kurang berkenan. Terimakasih” enter seketika pesanku langsung terkirim
Lama berselang tak ada jawaban.
“ Ya Allah. semoga ukh Nisa tidak marah padaku” seruku dalam hati.
   Satu hari sebelum acara.
“ mbak Sinta. Info bedah buku uda diposting belum di grup LDK? “ seru Rani yang kebetulan juga pengurus LDK sekaligus anggota MHT*.
“ udah dek tapi ternyata ndak boleh. Soalnya inikan kegiatan eksternal”. Seruku
“ lho siapa bilang nggak boleh mbak?” tanya Rani lagi.
Kuceritakan pada Rani tentang ukh Nisa yang semalam menghapus postingan ku terkait acara ini.
“ lhoh mbak, kok gitu ya. Coba nie mbak lihat. kemarin  sekitar 2 minggu yang lalu. Ada kok anak eksternal K**** yang posting tentang milad K***** di grup LDK. Malah banyak yang komen. Nie coba lihat mbak” seru Rani memperlihatkan kepadaku.
Kubaca postingan yang ditunjukkan Rani.
Dalam Rangka Milad K**** yang ke** kami mengajak para mahasiswa untuk datang *********************************************************************
Aku bergidik dalam hati. Tiba-tiba rasa kecewa mulai menyelimuti hatiku.” Ternyata benar apa yang dikatakan seniorku. Ya Allah engkau yang maha tahu segalanya. Niatku hanya ingin kami bersatu dalam dakwah. Tapi kenapa harus dihalangi” seruku dalam hati.
“ hmm. Sudahlah Mungkin ukh Nisa lupa belum menghapus postingan ini Rani” seruku sembari tersenyum pada Rani.
“ iya mbak. Semangat, semoga acara besog lancar ya!!!” sahut Rani menyemangatiku
Hari H acara tiba. Alhamdulilah banyak yang datang. Meskipun sebagian besar yang datang adalah anak eksternal HM* dan MH** namun acara berjalan lancar. Saat sesi tanya jawab antusias kawan-kawan pun semakin meningkat. Aku melihat sekeliling tak ada anak LDK dan K**** yang hadir.
“sudah kuduga” batinku.
Namun tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundakku dari belakang. "Assalamualaikum ukh Sinta!". Serunya. Aku menengok kebelakang.  “ Ukh Nisa!” seruku kaget.
“ iya ukh, afwan ya telat. Soalnya tadi ada rapat K****. Seru ukh Nisa
“ eh, gapapa ukh. Kirain gak bisa datang “ sahutku
Sementara itu dibelakang ukh Nisa nampak ada ukh Wulan, ukh Ririn, Ukh Nuri, Ukh Rina, Ukh Mei, Ukh Fitri dan Ukh Andina.
“ Ya Allah Rame banget ya, semua datang kesini” seruku bahagia
Kami bersalaman dan saling Cipika-Cipiki. Dalam hati aku merasa bersalah karena telah bersuudzon pada ukh Nisa dkk.
“ terimakasih ya ukh” sahutku sambil memeluk ukh Nisa.
“ terimakasih buat apa ukh? Tanya ukh Nisa
“ terimakasih sudah hadir ukh!. Afwan tadi ana sudah suudzon pada anti!. ” sahutku menambahkan
Aku memeluk ukh Nisa
“Gapapa ukh. Kewajiban seorang muslim kan salah satunya adalah menghadiri undangan dari saudaranya . Dan anti kan saudara semuslim ana. So meski bendera kita beda. Namun ikatan islamlah yang lebih kuat ukh“ seru ukh Nisa tersenyum lembut.
“ ya kini aku yakin. Aku bisa mengubah paradigma seniorku. Berbeda itu bukanlah alasan untuk tidak bersatu. Bukan perbedaan harokah yang seharusnya disalahkan. namun bagaimana pribadi kita menyikapi perbedaan. Harapan itu masih ada. Meski jalan yang kulalui pastinya masih panjang. Alhamdulilah ya Allah. terimakasih ukh “ seruku dalam hati
“ Ya Allah, bukan dakwah yang butuh kami. Namun kami yang membutuhkan dakwah.
Dakwah bukan persaingan. Apalagi adu kekuasaan.
Bukankah berjamaah itu lebih baik daripada sendirian. Bukankah perbedaan itu ada agar kami bisa belajar untuk menghargai. Meski bendera kami berbeda. Namun akidah kami sama. Kami terikat dalam kokohnya simpul islam. kami berlindung kepadamu dari sifat Asobiyah. Dari sifat yang menganggap hanya kelompok kamilah yang terbaik. Yang paling islami. Harapanku sederhana. Semoga kelak LDK  dapat menjembatani perbedaan antar eksternal Islam. untuk menguatkan dakwah ini. Aamiin.

0 komentar:

Post a Comment

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Powered by Blogger.

Total Pageviews

About Me

My Photo
Septi dewi
Pantang Menyerah dan selalu semangat
View my complete profile

?

Popular Posts

Laman

Followers

IP

Archives