Sabar dalam Perbaikan

“ Saya tidak takut seseorang yang telah berlatih 10.000 macam tendangan . tetapi saya takut seseorang yang telah melatih 1 macam tendangan sebanyak 10.000 kali”. Ungkapan ini sangat tepat dengan perilaku memble yang sedang terjadi pada ku. Aku tahu banyak sekali angan-angan yang sering aku inginkan, sehingga membuatku tidak dapat focus pada apa yang harusnya aku lakukan terlebih dahulu. Skala prioritas kuncinya. Apa-apa yang sudah kujadwalkan dan kupilih untuk kukerjakan nyatanya sering macet di tengah jalan. Ide-ide lain kadang muncul tatkala sedang asyik nugas. Ide-ide yang berseliweran sangat menggoda untuk dicari tahu informasinya. Ujung-ujungnya tugas mandek karena asyik dengan gadget sibuk browsing tentang ide atau apalah. Itulah penyakit yang ternyata sering menjangkiti banyak orang,

Merujuk pada kata bijak Bruce Lee, sebenarnya nabi Muhammad SAW dalam hadistnya pernah bersabda, diriwayatkan dari Aisyah RA “ Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang kontinu walau itu sedikit”. Ya amalan yang sedikit tapi terus menerus dan konsisten di jalankan ternyata lebih dicintai Allah SWT. Hal itu juga dapat diaplikasikan dalam hal pengembangan diri. Melatih kebiasaan baik, belajar sesuatu yang baru, membuat target-target hidup semuanya harus dilatih secara konsisten dan istiqomah. Tak ada yang bisa tiba-tiba langsung jadi ahli semua pasti butuh proses. Mengutip kata-kata bijak yang pernah dikirimkan seorang sahabat pada ku “ Tahukah kamu apa yang dimiliki sepotong KESABARAN?. Taka da rasa coklat didalamnya , taka da rasa vanilla , apalagi strawberry. Karena kesabaran memang bukan es krim, menyerupainya pun tidak, tapi kamu tahu tidak , KESABARAN punya sisi manis yang jauh melebihi es skim, namun sayangnya rasa manis itu baru bisa dinikmati setelah merasakan pahitnya sebuah PROSES yaitu … proses BERSABAR itu sendiri, disitulah istimewanya. Rasa pahit yang selama ini dirasakan akan melipatgandakan rasa manis yang akan diterima, karena itu tetaplah TERSENYUM yah shalehah dalam pahit manisnya BERSABAR”.

Kuncinya adalah bersabar. Bersabar dalam menempa diri untuk menjadi lebih baik. Hawa nafsu memang seringkali membuat kita bertindak terlalu gegabah, ingin segera menguasai ilmu ini itu, ataupun ingin segera menyelesaikan tugas, sehingga tugas yang dikerjakan kurang maksimal. Padahal Rasullulah SAW sudah mewanti-wanti kepada kita kan ya. Dari Anas , Rasulullah SAW bersabda “ Sifat perlahan-lahan (sabar) berasal dari Allah. Sedangkan sifat ingin tergesa-gesa itu berasal dari setan”.



Tergesa-gesa seringkali tidak kita sadari bisa dikarenakan deadline yang sangat mepet yang membuat pekerjaan kita tidak maksimal. Namun dibalik semua itu tenyata ada sifat jelek lain ya itu menunda-nunda yang membuat kita kelimpungan dikejar target. Targetnya banyak namun tidak sesuai dengan kapasitas kita. Itu juga yang sering aku alami. Terlalu kemaruk istilah jawanya . atau terlalu serakah mengambil banyak peran tanpa memperhatikan dan sadar akan kemampuan kita yang sebenarnya. Semoga saja kita semua dapat sadar dan lebih mengenali diri sendiri untuk dapat memposisikan mana saja tugas dan target yang memang cocok dengan diri kita. Buang semua rasa serakah dan angan -angan kosong yang melenakan kita , focus pada tujuan. Itulah intinya. Istikomah dalam menjadikan diri kita pakar dalam 1 bidang. Semoga renungan ini bermanfaat untuk yang membacanya. Aku pun juga sedang belajar menjadi lebih baik. Semangat memperbaiki diri. 

0 komentar:

Post a Comment

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Powered by Blogger.

Total Pageviews

About Me

My Photo
Septi dewi
Pantang Menyerah dan selalu semangat
View my complete profile

?

Popular Posts

Laman

Followers

IP

Archives